Tips-trick|Software|

Download Software Gratis

Translate

Rabu, 07 Juli 2010

INDIKASI KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA PANTAI DI KOTAMADYA MAKASSAR

ABSTRAK


Kotamadya Makassar termasuk salah satu kota pantai yang terdapat di Indonesia. Kota Makassar memiliki pantai memanjang pada bagian Barat dan Utara kota yang mayoritas digunakan untuk perumahan.
Sebagai kota pesisir yang keadaan wilayahnya sebagian besar datar, kota Makassar memiliki ketinggian dari muka air laut berkisar 1-25 meter dari muka air laut dengan kemiringan tanah rata-rata 0-5º ke arah Barat. Berdasarkan peta geologi, kota Makassar dan sekitarnya ditutupi oleh jenis batuan tersier dan kuarter yaitu batuan gunung api dan endapan aluvial.
Kawasan yang diidentifikasi adalah Kecamatan Mariso yaitu salah satu dari 11 kecamatan yang ada di Kotamadya Makassar dan terletak di pinggir pantai. Identifikasi lebih detail dilakukan pada Kelurahan Lette yaitu daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Lahan di Kelurahan Lette mayoritas digunakan untuk perumahan, yang sebagian besar perumahan kelas menengah kebawah dengan berbagai macam tipe. Dari tipe rumah yang ada diambil 2 contoh bangunan.
Data yang direkam dari kawasan meliputi karakteristik geomorfologi, kondisi lingkungan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, jenis kerugian fisik dan non fisik, dan adaptasi lingkungan dalam mengantisipasi banjir. Data ynga direkam dari 2 bangunan contoh meliputi denah, bahan bangunan yang digunakan, kerusakan yang pernah terjadi akibat banjir, perbaikan yang pernah dilakukan, perkiraan kerugian akibat banjir, jenis perbaikan yang pernah dilakukan. Data tersebut akan digunakan untuk dapat menindikasikan jumlah kerusakan bila air laut naik setinggi 1 meter.

 

I. PENDAHULUAN

Dikatakan oleh para ahli bahwa ada kaitan antara kenaikan muka air laut dengan peningkatan suhu udara dunia. Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air laut antara lain adalah garis pantai yang makin naik, kawasan pantai yang makin berkurang, hilangnya sebagian kawasan hutan bakau serta terjadinya abrasi dan sedimentasi.
Sekitar 65% penduduk Indonesia bermukim di pantai, maka pada kawasan pantai yang digunakan untuk tempat tinggal perubahan kondisi fisik pantai ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup penduduk di kawasan tersebut. Kegiatan lain yang biasanya ada di kawasan pantai yang akan terganggu antar lain pelabuhan, gudang, tempat pelelangan ikan, tempat rekreasi, terumbu karang dan budidaya ikan, dsb.
Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan investigasi lapangan ke beberapa kota pantai di Indonesia untuk memperjelas dampak yang telah terjadi dan memperkirakan dampak yang akan datang akibat meningkatnya muka air laut pada kawasan perkotaan di pinggir pantai. Data yang didapat diharapkan dapat memperjelas kemungkinan dampak yang akan datang dari peningkatan muka air laut terhadap kota-kota pinggir pantai di wilayah Asia Pasifik.
Salah satu kota yang dijadikan lokasi survei adalah Makassar. Makassar dipilih sebagai lokasi survei karena kota ini merupakan kota pantai dan memiliki garis pantai yang dapat dikatakan panjang, dengan karakteristik pantai yang landai. Perolehan data meliputi geomorfologi kawasan, tata guna lahan, ketinggian lahan, tipologi bangunan yang ada dalam kawasan, tinggi muka air pasang dan banjir, perancangan kota, kecenderungan perkembangan kota dan aspek-aspek yang berkaitan dengan perkiraan pada masa mendatang akibat peningkatan muka air laut pada daerah perkotaan.
Untuk dapat mengindisikasikan kerugian yang terjadi pada suatu kawasan akibat kenaikan muka air laut maka dibuat rancangan penelitian sebagai berikut:
§     Kawasan perkotaan yang berbatasan dengan pantai
§     Menentukan batas analisa secara geologis yaitu garis pantai setinggi 1 M
§     Menentukan unit analisa kawasan yaitu batas administrasi Kecamatan
§     Menentukan homogenitas/heterogenitas tipe bangunan yang di dalam Kecamatan yang dikelompokan dalam skala Kelurahan
§     Menentukan Kelurahan yang akan didata secara rinci
sekunder diperoleh melalui ke instansi terkait seperti Bappeda, Pemda, Dinas Pariwisata, Dinas Pengawasan Banjir dan Geologi. Data primer didapat dari survei dari wawancara tidak terstruktur kepada tokoh dan penguasa setempat serta penduduk. Alat survei yang digunakan adalah daftar yang memuat jenis data yang dibutuhkan, tempat mendapatkan data serta bentuk data.  Wawancara dengan penduduk. Daftar pertanyaan dipakai sebagai acuan mewawancarai penduduk. Dilakukan juga observasi pada bangunan contoh yang dianggap mempunyai bentuk bangunan sesuai dengan kondisi setempat. Karakteristik bangunan contoh didata secara lengkap beserta isi bangunannya. Dari data ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan dasar untuk menghitung kerugian fisik bangunan.
Dari hasil survei dan analisa data diharapkan dapat diperoleh daftar jenis dan tingkat masalah yang terjadi akibat kenaikan muka air laut, kemampuan adaptasi penduduk terhadap peningkatan muka air laut, identifikasi tipe bangunan dan hubungan antara kenaikan muka air laut terhadap kehilangan aset.  

II. GAMBARAN UMUM KOTA MAKASSAR


2.1. Letak Geografis

Kota Makassar secara geografis terletak pada koordinat 119° 24’ 17,38” Bujur Timur dan 5°   8’  6,19” Lintang Selatan.

2.2. Keadaan Iklim

Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya menghampiri garis khatulistiwa.
·      Kelembaban udara berkisar antara 67 % - 86 %
·      Curah hujan tahunan rata-rata 337 mm, dimana curah hujan tertinggi dicapai pada bulan Januari dengan rata-rata 660 mm/bulan dan terendah pada bulan Agustus berkisar 14,4 mm/bulan dengan jumlah hari hujan berkisar 149 hari  hujan pertahun.
·      Temperatur/suhu udara di Kota Makassar rata-rata sekitar 26°C sampai dengan 33° C.
·      Kecepatan angin rata-rata 2-3 Knot/Jam
·      Penyinaran matahari  rata-rata 49,33

2.3. Administratif

-         Secara Administratif Kota Makassar terletak di bagian barat pulau Sulawesi dengan  perbatasan sebagai berikut :
·      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa
·      Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene kepulauan
·      Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros
·      Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makasar

Kota Makassar secara administratif terdiri dari 11 kecamatan yang meliputi 142 Kelurahan 801 RW dan 4221 RT dengan luas 17577 Ha yang terdiri dari 17.437 Ha wilayah daratan dan 140 Ha wilayah pulau-pulau,serta ditambah luas wilayah laut ± 4 mil dari garis pantai (berdasarkan UU No 22 tahun 1999).
Penduduk Kota Makassar tahun 1999 tercatat sekitar 1.191.456 jiwa yang terdiri dari 581.332 laki-laki dan 610.124 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 3,24 persen pada periode 1998 – 1999.
Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukan bahwa penduduk masih terkonsentrasi diwilayah kecamatan Tamalate, yaitu sebanyak 267.138 jiwa atau sekitar 22,42 % dari total penduduk, disusul kecamatan Panakkukang sebanyak 201.625 jiwa (16,92 %), dan yang terendah adalah kecamatan Ujung Pandang sebanyak 42.957 jiwa (3,61 %). Namun ditinjau dari kepadatan penduduk per km persegi, Kecamatan Makassar yang terpadat yaitu 45.623 jiwa per km persegi, disusul kecamatan Mamajang 36.451 jiwa per km persegi, kecamatan Mariso 37.940 jiwa per km persegi. Sedang kecamatan Biringkanaya merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 1.209 jiwa per km persegi, kemudian Panakkukang 4.895 jiwa per km persegi, Ujung Tanah 8.778 jiwa per km persegi dan Tamalate 9.074 jiwa per km persegi. Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah tersebut masih memungkinkan untuk pengembangan daerah permukiman terutama kecamatan Biringkanaya, Panakkukang dan Tamalate.

Tabel :   Persentase luas daerah dirinci menurut Kecamatan
No
Kecamatan

Luas

(Ha)
Persentase terhadap luas Kota Makassar
1.
Mariso
182
1,04
2.
Mamajang
225
2,28
3.
Tamalate
2944
16,75
4.
Makassar
252
1,43
5.
Ujung Pandang
263
1,50
6.
Wajo
199
1,13
7.
Bontoala
210
1,19
8.
Ujung Tanah
594
3,38
9.
Tallo
583
3,32
10.
Panakkukang
4119
23,43
11.
Biringkanaya
8006
45,55

Jumlah
17577
100,00
Sumber : Makassar dalam angka 1999.


Tabel  : Keadaan Penduduk Kota Makassar Tahun 1998 dan 1999
Uraian

Tahun

1998
1999
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1.154.020
1.191.456
a. Laki-laki
563.304
581.332
b. Perempuan
590.716
610.124
Rasio jenis kelamin (%)
95
95
Kepadatan penduduk / Km2
6566
6778
a. 1997 – 1998
2,56
1,96
b. 1998 – 1999
-
3,24
Sumber : Makassar dalam angka 1999.

 


Tabel  : Jumlah Penduduk dirinci menurut umur dan jenis kelamin
di Kota Makassar tahun 1999
Kelompok Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
0 – 4
55.988
58.055
114.043
5 – 9
52.693
52.410
105.103
10 – 14
60.668
58.677
119.345
15 – 19
70.922
64.373
135.295
20 – 24
75.763
87.731
163.494
25 – 29
66.650
72.064
138.714
30 – 34
45.857
48.707
94.564
35 – 39
34.749
36.174
70.923
40 – 44
27.059
30.763
57.822
45 – 49
32.470
25.066
57.536
50 – 54
17.944
24.781
42.725
55 – 59
16.235
17.660
33.895
60 – 64
11.678
9.969
21.647
65 +
12.656
23.694
36.350
Jumlah
581.332
610.124
1.191.456
Sumber : Makassar dalam angka 1999.

Tabel   : Jumlah Penduduk dirinci menurut Kecamatan
di Kota makassar tahun 1996 - 1999
No
Kecamatan
1996
1997
1998
1999
1.
Mariso
65.252
67.017
67.986
69.051
2.
Mamajang
77.752
79.880
81.035
82.015
3.
Tamalate
242.812
249.458
253.064
267.138
4.
Makassar
109.507
112.504
114.131
114.969
5.
Ujung Pandang
41.217
42.345
42.538
42.957
6.
Wajo
47.921
49.233
49.945
50.540
7.
Bontoala
73.582
75.596
76.689
77.383
8.
Ujung Tanah
49.676
51.036
51.774
52.141
9.
Tallo
128.360
131.873
133.873
136.836
10.
Panakkukang
183.850
188.890
191.947
201.625
11.
Biringkanaya
87.350
89.741
91.038
96.801

Jumlah
1.107.267
1.137.573
1.154.020
1.191.456
Sumber : Makassar dalam angka 1999.

LIHAT SELENGKAPNYA KLIK DISINI
DOWNLOAD FILE VERSI DOC KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DLL yang disiapkan Jika Cheat tidak tampil

d3dx43.dll (Folder PB)
msvcp100.dll (Folder PB)
msvcr100.dll (Folder PB)
d3dx9_42.dll (system32)
msvcp100d.dll (system32)
msvcr100d.dll (system32)
Atau kalian ingin yang sudah dipaketkan,
[-] DLL Folder PB <<< Jadi simpan dll yang ada di .rar ke dalam Folder PB mu.
[-] DLL System32 <<< Jadi simpan dll yang ada di .rar ke
  • C:\Windows\System (Windows 95/98/Me)
  • C:\WINNT\System32 (Windows NT/2000)
  • C:\Windows\System32 (Windows XP, Vista, 7)
Jika kamu menggunakan Windows versi 64-bit , kamu harus tempatkan .dll nya di C:\Windows\SysWOW64\
Apabila kalian masih tidak mengerti silahkan tinggal komentar kalian di bawah ini.
Terima Kasih ^_^
Download Multy Injector KLik Disini (untuk lost saga)
Download Multy Injector + processes KLik disini (untuk Geme Ofline)

Daftar isi Blog

Widget By: [Akhmad Andryan]

Update status FB Via BB - I-pade

http://hadi.web.id/fb.html http://hadi.web.id/facebook.html