Sistem kontrol merupakan teknologi kunci
untuk otomasi industri. Karena itu, ilmu kontrol
menjadi penting dalam berbagai program studi
seperti Teknik Fisika, Teknik Kimia, Teknik
Elektro, maupun Teknik Mesin. Untuk memahami
sistem kontrol, ilmu dasar yang harus dikuasai
para mahasiswa terbentang mulai dari teori
sistem dinamik, pemodelan, analis domain waktu,
analisis domain frekuensi, hingga ilmu kontrol
lanjut. Dari pengalaman dan survey yang
dilakukan pada para mahasiswa, ilmu-ilmu ini
cukup berat untuk dipelajari secara teoritis tanpa
praktek yang memadai. Sayangnya, peralatan
sistem kontrol seperti mini-plant, sensor,
transmitter, controller, actuator dan lain-lain relatif
mahal untuk digunakan sebagai dipakai
praktikum. Karena itu simulator menjadi pilihan
yang ekonomis.
Membuat simulator sistem kontrol cukup
mudah, selama perangkat bantu yang dipilih
tepat guna. Ukuran tepat guna tersebut, tentunya
harus disesuaikan dengan kondisi pemakai,
pembuat dan metode pengajaran.
Dalam konteks perkuliahan, pemakai
simulator yang utama adalah dosen dan
mahasiswa. Pada umumnya, dosen ingin
simulator yang mampu mendemokan berbagai
konsep yang ingin disampaikannya selama
pengajaran. Sementara itu mahasiswa menuntut
simulator yang dapat dirangkai dengan bebas
untuk membentuk berbagai sistem, kemudian
dicoba-coba dengan berbagai kasus.
untuk otomasi industri. Karena itu, ilmu kontrol
menjadi penting dalam berbagai program studi
seperti Teknik Fisika, Teknik Kimia, Teknik
Elektro, maupun Teknik Mesin. Untuk memahami
sistem kontrol, ilmu dasar yang harus dikuasai
para mahasiswa terbentang mulai dari teori
sistem dinamik, pemodelan, analis domain waktu,
analisis domain frekuensi, hingga ilmu kontrol
lanjut. Dari pengalaman dan survey yang
dilakukan pada para mahasiswa, ilmu-ilmu ini
cukup berat untuk dipelajari secara teoritis tanpa
praktek yang memadai. Sayangnya, peralatan
sistem kontrol seperti mini-plant, sensor,
transmitter, controller, actuator dan lain-lain relatif
mahal untuk digunakan sebagai dipakai
praktikum. Karena itu simulator menjadi pilihan
yang ekonomis.
Membuat simulator sistem kontrol cukup
mudah, selama perangkat bantu yang dipilih
tepat guna. Ukuran tepat guna tersebut, tentunya
harus disesuaikan dengan kondisi pemakai,
pembuat dan metode pengajaran.
Dalam konteks perkuliahan, pemakai
simulator yang utama adalah dosen dan
mahasiswa. Pada umumnya, dosen ingin
simulator yang mampu mendemokan berbagai
konsep yang ingin disampaikannya selama
pengajaran. Sementara itu mahasiswa menuntut
simulator yang dapat dirangkai dengan bebas
untuk membentuk berbagai sistem, kemudian
dicoba-coba dengan berbagai kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar