1. 1 Obyektif Sistem Kontrol Automatis
Sebuah pabrik Kimia (chemical plant) adalah susunan unit-unit proses (reaktor,
pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, tangki, dsb.) yang terintegrasi satu sama lain
secara sistematik dan rasional.
Obyektif keseluruha n pabrik tersebut adalah untuk
mengubah bahan baku tertentu (input feedstock) menjadi produk yang diinginkan dengan
menggunakan sumber daya energi yang tersedia, dengan cara yang sangat ekonomis.
Selama beroperasi, suatu pabrik harus terpenuhi beberapa kebutuhan yang
ditentukan oleh pendisainnya dan kondisi teknik, ekonomi dan sosial yang umum terutama
dengan adanya pengaruh-pengaruh luar (gangguan) yang sangat menantang.
Dalam melakukan studi proses penting untuk diketahui bahwa proses yang
berlangsung di Industri Kimia sesungguhnya (real world) berjalan secara dinamik, yakni
variabel- variabel yang menentukan terjadinya proses itu berubah-ubah terhadap waktu.
Agar proses itu berjalan sesuai dengan target-target yang ditentukan, maka proses itu harus
dikontrol secara automatis.
Target-target proses yang tersebut antara lain adalah:
1. Terjaminnya keselamatan (safety) baik bagi buruh maupun peralatan yang ada.
2. Terjaganya kualitas produk, misalnya komposisi produk, warna, dll. pada keadaan yang
kontinyu dan dengan biaya minimum.
3. Proses berlangsung sesuai dengan batasan lingkungan, maksudnya adalah limbah yang
dihasilkan oleh proses tersebut tidak melebihi ambang batas lingkungan.
4. Proses berlangsung sesuai dengan batasan-batasan operasinya. Berbagai jenis peralatan
yang digunakan dalam sebuah pabrik kimia memiliki batasan (constraint) yang inherent
untuk operasi peralatan tersebut. Batasan-batasan itu seharusnya terpenuhi di seluruh
operasi sebuah pabrik. Contohnya pompa harus menjada net positive suction head
tertentu; tangki seharusnya tidak overflow atau menjadi kering; kolom distilasi
seharusnya tidak terjadi banjir (flood); suhu pada sebuah reaktor katalitik seharusnya
tidak melebihi batas atasnya sehingga katalis menjadi rusak.
5. Ekonomis: Operasi
sebuah pabrik harus sesuai dengan kondisi pasar, yakni
ketersediaan bahan baku dan permintaan produk akhirnya. Oleh karena itu, harus
seekonomis mungkin dalam konsumsi bahan baku, energi, modal, dan tenaga kerja. Hal
ini membutuhkan pengontrolan kondisi operasi pada tingkat yang optimum, sehingga
terjadi biaya operasi yang minimum, keuntungan yang maksimum, dan sebagainya.
Agar studi proses berhasil dengan baik, maka perlu dilakukan pemodelan
(modeling), yakni dengan membuat suatu persamaan differensial fungsi waktu (dinamik).
Untuk dapat melakukan pemodelan diperlukan penguasaan akan prinsip-prinsip rekayasa
proses (prinsip-prinsip termodinamika, aliran fluida, perpindahan panas, proses separasi,
proses reaksi, dll.)dan matematika. Model yang sudah dibangun selanjutnya dibuat
simulasi komputer.
LIHAT SELENGKAPNYA KLIK DISINI
DOWNLOAD FILE TYPE PDF KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar